Untuk menentukan sesuatu adalah dosa terkadang tidak mudah bahkan seringkali membingungkan. Kita tahu bahwa memberi makan orang miskin itu baik. Mencuri itu dosa. Namun, bagaimana kalau mencuri untuk memberi makan orang miskin?
Menolong orang itu baik. Berbohong itu dosa. Bagaimana kalau berbohong demi menolong orang lain? Apakah melakukan hal sedemikian juga dosa?
Baca juga: Pemalas Adalah Sifat Yang Jahat di Mata Allah
Pengertian Dasar Mengenai Dosa
Asal usul kata dosa dari bahasa Ibrani adalah chatta. Artinya, gagal mencapai sasaran yang dituju. Istilah ini muncul sebanyak 580 kali dalam Perjanjian Lama.
Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani untuk istilah dosa yaitu hamartia, artinya tidak mencapai sasaran yang tepat. Dari istilah inilah kita mengenal istilah hamartologi, yaitu ajaran Alkitabiah tentang dosa.
Allah Tidak Pernah Menciptakan Dosa
Saat Tuhan menciptakan, semua baik dan sempurna. Firman Tuhan mengatakan, “Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik” (Kejadian 1:12).
Allah tidak menciptakan kejahatan. Pada waktu penciptaan tidak ada penderitaan. Tidak ada rasa sakit. Allah yang Maha Kudus tidak menciptakan dosa. Tetapi, Dia mengijinkan dosa. Dosa tidak tercipta bersama dengan penciptaan, melainkan muncul setelah penciptaan.
Dosa merupakan kerusakan atau penyimpangan dari apa yang sebenarnya, atau kerusakan dari sesuatu yang baik. Dengan demikian dosa adalah pencacatan bentuk dari penciptaan. Email kami, apabila ada tanggapan Anda.
Dosa Warisan
Keberadaan berdosa semua orang dari sejak lahir. Artinya, setiap orang lahir sudah ada benih dosa. Kita mewarisi dosa dari orang tua kita. Orang tua kita mewarisi dosa dari orang tua mereka. Demikianlah seterusnya sampai ke Adam dan Hawa sebagai orang pertama yang membawa dosa bagi umat manusia.
Firman Tuhan menulis, “Jadi sama seperti oleh ketidak-taatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar” (Roma 15:19).
Akibat dosa pertama Adam, maka semua manusia menjadi berdosa di hadapan Tuhan. Karena Adam adalah manusia pertama, dianggap sebagai wakil dari seluruh umat manusia oleh Allah.
Pertanyaan Diskusi:
- Jelaskan pemahaman Anda sendiri tentang dosa?
- Apakah semua dosa sama di hadapan Tuhan? Jelaskan jawaban Anda!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.