Melalui khotbahnya, seorang pengkhotbah bisa dipuja. Bagaikan seorang orator yang ulung, pasti sangat dipuja. Sekalipun tidak ingin dipuja, ia butuh pujian untuk rasa percaya dirinya.
Ketika saya melayani di gereja dan sekolah Kristen, ada persaingan di antara para hamba Tuhan untuk mendapatkan pujian atau pujaan. Jumlah penggemar menjadi tolok ukur keberhasilan. Tolok ukur yang sesungguhnya: apakah umat meninggikan Tuhan karena khotbah kita.
Apabila umat meninggikan kita, umat akan jatuh bersama kita ketika kita jatuh. Apabila umat meninggikan Tuhan, umat akan menyandarkan hidupnya pada Tuhan saja. Apa pun yang terjadi, umat tetap setia mengikut Tuhan.
Bagaimana Khotbah yang Meninggikan Diri?
Kebutuhan pengkhotbah akan pujian demi rasa percaya diri dan kesukaan akan pujaan tipis bedanya. Demi rasa percaya diri atau pujaan, ia akan meninggikan dirinya. Untuk itu ia akan menyampaikan pesan manusia, bukan pesan Tuhan.
Dalam khotbahnya, pengkhotbah banyak bercerita tentang apa yang telah ia lakukan dalam pelayanan, tantangan dan prestasi yang ia capai. Kesaksian pribadi penting untuk meyakinkan umat bahwa Firman Tuhan itu ya dan amin. Tetapi kesaksian pribadi yang berlebihan, apalagi palsu dan tidak pada tempatnya adalah meninggikan diri.
Baca juga: Khotbah: Menyampaikan Pesan Tuhan atau Pesan Manusia?
Bagaimana Khotbah yang Meninggikan Tuhan?
Khotbah yang menyampaikan pesan Tuhan akan membuat umat meninggikan Tuhan. Petrus banyak menjelaskan tentang Allah, Yesus, dan Roh Kudus di rumah Kornelius. Akhirnya, sanak saudara dan sahabat-sahabat Kornelius yang berkumpul di rumahnya memuliakan Tuhan (Kis. 10:34-46b).
Ketika kita bercerita tentang kebaikan seseorang, bukankah kita sedang meninggikan dia? Jadi pengkhotbah perlu banyak menjelaskan tentang Tuhan: sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, dan kehendak-Nya dari nas Alkitabnya. Khotbah seharusnya banyak membahas firman Tuhan, bukan kesaksian atau ilustrasi.
Pertanyaan Diskusi:
- Menurut Anda apa saja yang dapat membuat seorang pengkhotbah meninggikan dirinya dan tidak meninggikan Tuhan?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.