
Bicara tentang hidup, setiap orang punya opini berbeda. Misalnya, hidup ini kesempatan. Hidup ini pilihan. Bagi orang percaya hidup harus berbuah, yakni menghasilkan buah-buah pertobatan. Berbuah demi kemajuan Injil. Kita harus bergerak memberitakan Injil. Hidup kita ini harus berbuah dan memasyhurkan Injil. Mengapa?
Baca juga: Harga Sebuah Panggilan dalam Melayani Tuhan

Komitmen Memberitakan Injil
Kemajuan Injil tidak pernah datang dengan sendirinya. Perlu upaya dan komitmen untuk memberitakannya. Semangat dan komitmen Rasul Paulus demi kemajuan Injil sudah terbukti yang perlu kita teladani.
Kitab Filipi menulis “Aku menghendaki saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil” (Filipi 1:12). Paulus saat itu ada dalam penjara karena Injil. Namun, Rasul Paulus tetap bisa membawa kemajuan Injil.
Kondisi apapun yang sedang kita alami, baik atau buruk bisa dipakai Tuhan untuk menjadi kesaksian bagi orang lain dan untuk memajukan Injil. Email kami jika ada tanggapan Anda.

Hidup Harus Berbuah Walaupun Menghadapi Kesulitan
Penjara memang tempat menakutkan. Tidak ada orang yang mau hidup di penjara. Kita bisa menjadi takut lalu berhenti mewartakan Injil karena tidak mau di penjara seperti yang dialami oleh Rasul Paulus.
Tetapi melalui pemenjaraan Paulus, orang jadi semakin berani melakukan pekabaran Injil. Ini tentunya bukan soal solidaritas. Bukan juga soal simpati atau empati. Mereka melihat sosok Paulus, bagaimana dia menyikapi kesulitan yang ia alami.
Paulus ketika dalam tekanan, justru menjadi dorongan bagi orang Kristen lainnya. Spiritnya yang tidak berputus-asa mendorong lebih banyak orang lagi untuk mengikuti jejaknya.
Kita mengetahui latar belakang Paulus sebelum dia menjadi orang percaya. Dia adalah murid Gamaliel yang bermasa depan cemerlang. Surat tugas yang diembannya untuk membasmi orang Kristen, malah berbalik mengikut Kristus dan membela Injil.
Paulus begitu radikal membela Injil. Hal ini tentu menjadi kesaksian besar kepada orang-orang di sekitar Paulus.
Oleh sebab itu, jangan berkecil hati melihat orang-orang yang melawan kita karena Injil. Kita hanyalah alat yang dipakai Tuhan. Ingat, bahwa yang kita layani adalah Tuhan, bukan manusia.
Kesulitan dan penghalang seringkali merupakan cara Tuhan untuk memproses kita. Yang terpenting adalah kita selalu bersikap benar dalam ketidak-benaran, justru dari sana orang bisa melihat pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
Marilah kita tetap semangat memberitakan Injil-Nya, hidup harus berbuah untuk kemajuan Injil. Upah kita besar di sorga bagi yang bertahan sampai akhir.
Pertanyaan Diskusi:
- Apakah yang Anda ketahui tentang hidup orang percaya harus berbuah? Jelaskan!
- Ceritakan pengalaman hidup Anda dalam menyikapi kesulitan hidup!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.