“Marah” merupakan tindakan yang sering terjadi di luar kendali kita. Setiap orang pernah marah, bukan? Marah kepada pasangan, anak, relasi, atau bahkan Anda merasa marah pada Tuhan?
Banyak hal yang dapat membangkitkan kemarahan seseorang. Misalnya, pasangan mengecewakan Anda. Atau mungkin marah kepada relasi bisnis yang sudah merugikan Anda.
Kemarahan dapat dianggap sebagai hal yang wajar bila hal tersebut ditempatkan pada kondisi yang tepat. Tetapi, bagaimana jika kemarahan tidak dapat dikelola dengan benar? Adakah cara agar dapat keluar dari kemarahan?
Baca juga: Dari Tragedi Menjadi Kemenangan
Empat Cara Keluar dari Kemarahan
Jika Anda seorang yang dapat dengan mudah marah, selidikilah empat cara mengatasi masalah kemarahan berikut ini:
1. Pergilah Sebelum Kemarahan Meledak
Jika sedang berselisih-paham dengan seseorang, memang perlu untuk menyelesaikan masalah yang ada secepat mungkin. Namun, sangat penting bagi Anda untuk menenangkan diri sehingga masalah dapat diselesaikan dengan kepala dingin.
Menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu di saat emosi memuncak adalah hal yang sangat baik.
Salomo dalam Kitab Amsal menuliskan, “Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai” (Amsal 17:14).
2. Berdoalah Memohon Ketenangan
Dengan berdoa kita mendapatkan kedamaian dari Tuhan. Doa adalah salah satu kunci untuk mendapatkan kuasa kudus Allah. Tetaplah berdoa karena Tuhan mampu membuat hatimu lebih tenang.
3. Mengampuni
Seseorang yang menyimpan dendam di hati tidak akan pernah mengalami kedamaian. Maka, mengampuni orang yang menyakiti adalah hal yang harus dilakukan bila Anda ingin mengalami damai di hati. Hal ini sulit, namun inilah yang Tuhan inginkan untuk Anda lakukan.
Tentang hal itu, firman Tuhan mengatakan, “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Matius 18:21-22).
Melepaskan pengampunan tentunya akan membuat kita lebih mudah dalam mengendalikan kemarahan. Email kami, apabila ada tanggapan Anda.
4. Fokuslah Pada Kebaikan Tuhan
Fokus pada kesalahan dan sakit hati tidak akan membuat kita merasa lebih baik. Sebaliknya, kemarahan hanya akan bertambah besar. Karena itu, berfokuslah pada teladan Tuhan Yesus karena Dia satu-satunya sumber pengharapan dan sukacita.
Pertanyaan Diskusi:
- Bagaimana cara Anda meluapkan kemarahan tanpa merugikan orang lain? Jelaskan!
- Dapatkah Anda menggunakan kemarahan untuk hal yang baik? Jelaskan dan berikan contoh!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.