
Orang Kristen sebagai kaum minoritas, sering mengalami situasi yang serba sulit dalam lingkungan pekerjaan. Bekerja di tengah-tengah mayoritas orang non-percaya bukan hal yang mudah.
Seperti apa yang pernah saya alami menjadi minoritas ketika berada di tempat kerja. Saya harus lebih banyak mengalah terhadap kaum mayoritas di lingkungan kerja.
Misalnya, saat bulan puasa tiba, jam istirahat juga harus mengikuti waktu mereka berbuka puasa. Saya harus menahan lapar. Namun, sebagai orang percaya bagaimanakah kita menyikapinya?
Baca juga: Dengan Siapa Anda Berperang?

Menjadi Saksi Kristus dalam Pekerjaan
Menjadi minoritas di tempat kerja bukan suatu alasan bagi kita untuk tidak menjadi saksi Kristus. Walaupun tidak mudah bagi kita untuk menyuarakan kebenaran firman Allah.
Akan tetapi, ingatlah bahwa lilin kecil mampu menerangi kegelapan yang besar. Garam yang sedikit mampu memberi rasa pada masakan yang banyak. Kita juga demikian, harus berdampak bagi mereka.
Tuhan menaruh kita di tempat tersebut supaya kita dapat melayani-Nya. Menjadi saksi-Nya. Kita harus bersinar dimana Tuhan menempatkan kita. Email kami, jika ada tanggapan Anda.
Injil Matius menulis “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan semua orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:14-16).
Menjadi saksi Kristus bukan sekedar kata-kata di tempat kerja. Namun dengan perbuatan kita juga. Bekerja dengan disiplin, jujur dan setia kepada perusahaan tempat kita bekerja.
Sehingga mereka yang belum percaya dapat melihat sikap kita dalam ruang lingkup pekerjaan. Kita mencerminkan Kristus melalui sikap kita. Kita menjadi Alkitab yang terbuka bagi orang lain.

Bekerja dengan Integritas
Salah satu ciri karakter Kristus adalah integritas. Dia adalah teladan kita. Kita juga harus berintegritas dalam bekerja.
Bekerja dengan sungguh-sungguh walaupun atasan tidak mengawasi kita. Ingat, ada Tuhan yang selalu mengawasi kita. Kita bekerja untuk kemuliaan-Nya.
Firman Tuhan berkata: “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya” (Kolose 3:23-24).
Oleh sebab itu, marilah kita lakukan pekerjaan kita dengan kemampuan terbaik yang kita miliki. Kita mampu menjadi berkat bagi kaum mayoritas melalui kinerja kerja kita yang bagus.
Pertanyaan Diskusi:
- Apakah motivasi Anda bekerja hanya semata-mata untuk sukses secara keuangan atau untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus? Jelaskan!
- Apabila Anda mengalami diskriminasi di tempat kerja, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskan!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.