
Dalam dunia ini, setiap orang pasti pernah menghadapi badai hidup. Realitas dalam hidup bisa bergeser, mengamuk dan bergoncang setiap saat. Beratnya beban hidup kadang menyurutkan iman kita sebagai orang percaya.
Namun, apakah yang harus kita lakukan dengan persoalan hidup yang kita alami? Dengan adanya bencana banjir di awal tahun 2020 mengakibatkan banyak warga yang mengalami kerugian. Belum lama terjadinya banjir, kita dikejutkan lagi dengan kemunculan virus corona. Virus yang mematikan. Virus ini membuat warga menjadi panik.
Di tengah kepanikan warga, terjadi lagi gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat. Beberapa warga terluka akibat reruntuhan bangunan karena gempa tersebut. Kita dapat melihat kenyataan bahwa kita tidak lepas dari masalah hidup.
Beriman kepada Kristus bukan berarti kita bebas dari kesulitan hidup. Buktinya, bencana banjir tetap melanda orang percaya tanpa terkecuali. Virus corona di Korea Selatan menyebar dimulai dari gereja Shincheonji Church of Jesus. Mereka juga orang percaya, bukan?
Oleh sebab itu, sebagai orang percaya ada 3 kunci bagi kita dalam menghadapi badai hidup :
Baca juga: Sukacita Di Luar Logika Mampu Menjaga Hati Ditengah Pergumulan

1. Bertekun Dalam Doa
Mungkin semua orang tahu berdoa. Hal ini terkesan sepele. Namun, kita sering lupa akan hal ini. Kita akan mendapat kekuatan baru dalam menghadapi badai ketika kita berdoa.
Mulai ambil waktu untuk berdoa. Yakobus menulis: “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12).

2. Tetap Tenang Dan Percaya Kepada-Nya
Masalah dan pergumulan hidup ini seringkali membuat kita panik dan bingung. Bahkan, banyak orang mengambil jalan pintas yang justru membuat masalah semakin besar.
Tetaplah menaruh percaya kita kepada Tuhan dan tetap tenang adalah kunci kemenangan orang percaya.
Ketika Yesus menenangkan badai dan angin, hal itu membuat murid-murid-Nya terheran-heran. Rasa heran mereka lebih besar dibandingkan topan itu sendiri. Artinya, bukan persoalannya yang besar. Kekaguman mereka terhadap Tuhan yang Maha Kuasa yang sanggup meredakan badai membuat mereka terharan-heran. Email kami, apabila ada tanggapan Anda.
Yesaya menulis: “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:’Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yesaya 30:15).

3. Miliki Iman, Pengharapan Dan Kasih
Badai kehidupan tidak mungkin bisa memisahkan kita dari kasih Kristus.
Paulus menulis “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita “(Roma 8:35, 37). Walaupun badai hidup silih berganti, kita tidak boleh kehilangan iman, pengharapan dan kasih.
Marilah kita tetap menyandarkan hidup pada Kristus. Ketika kita menghadapi badai maka kita tidak serta merta menyerah dan kalah. Kita memiliki Tuhan yang berkuasa. Pencipta langit dan bumi. Dia yang selalu bersama kita.
Pertanyaan Diskusi:
- Menurut pendapat Anda, apakah yang membedakan kita dengan orang tidak percaya dalam hal menghadapi pergumulan hidup?
- Ceritakan salah satu masalah yang pernah Anda alami dan apa yang Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.