Setiap manusia yang hidup dalam dunia ini pasti membutuhkan uang, bukan? Bahkan, banyak orang menganggap uang dapat menyelesaikan segala masalah. Sebagai orang percaya, bagaimana seharusnya pemahaman kita tentang uang menurut pandangan Alkitab?
Kita hidup dalam dunia yang materialistis dan konsumeris. Hidup tidak ada yang gratis. Hampir setiap hari kita bersentuhan dengan uang, sehingga Anda perlu memahami bagaimana pandangan Alkitab mengenai uang.
Uang Adalah Alat Bukan Tujuan
Pada dasarnya uang merupakan alat tukar dalam melakukan transaksi barang dan jasa. Seiring berjalannya waktu, ketergantungan manusia terhadap alat tukar ini telah membuat posisi uang menjadi begitu istimewa.
Pandangan dunia mengatakan bahwa uang merupakan sesuatu yang diperoleh dari hasil kerja keras. Sehingga sudah selayaknya menggunakan uang tersebut untuk kepuasan diri sendiri. Ada juga yang beranggapan bahwa uang menjadi tujuan akhir. Menikmati tantangan dalam mencari uang dan dengan gairah yang sama mereka menghabiskannya.
Pandangan orang percaya berbeda dengan pandangan dunia. Uang yang kita peroleh dari hasil bekerja karena Allah yang memberikan kesempatan untuk memperolehnya. Jadi, uang bukan sesuatu yang atasnya kita mempunyai kekuasaan penuh. Segala yang kita miliki bersumber dari Allah. Kita hanyalah penatalayan kekayaan Allah.
Sebagai orang percaya, tujuan kita yang sesungguhnya adalah keselamatan. Rasul Petrus mengatakan, “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” (1 Petrus 1:9). Keselmatan jiwa lebih penting daripada kekayaan duniawi. Email kami, apabila ada tanggapan Anda.
Uang Tidak Memberi Jaminan Yang Pasti
Dalam pandangan dunia, uang telah menjadi sinonim untuk segala akses, kekuasaan, pengaruh, bahkan sampai kepada kebahagiaan dan jaminan masa depan. Mereka menganggap semakin banyak uang maka masa depan terjamin.
Uang memiliki sifat fluktuatif. Artinya keadaan naik turunnya tidak tetap. Orang dunia menaruh jaminan masa depan mereka kepada sesuatu yang bersifat fluktuatif.
Menaruh pengharapan pada satu hal yang tidak pasti adalah sia-sia. Orang percaya harus menaruh pengharapan hanyalah kepada Kristus. Bukan kepada mamon.
Kitab Injil mengatakan, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:20-21).
Segala sesuatu berasal dari Allah, termasuk uang. Oleh sebab itu, marilah kita menggunakan uang dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Allah. Kekayan yang kita miliki untuk memberkati umat Allah dan mendatangkan memuliakan bagi nama-Nya.
Pertanyaan Diskusi:
- Bagaimanakah pandangan Anda tentang uang?
- Periksalah diri Anda sendiri. Apakah Anda mau berbohong atau melakukan hal yang tidak benar untuk mendapatkan uang?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.