
Mungkin Anda tertarik atau sedang berpacaran beda agama. Sehingga muncul pertanyaan, “Bagaimana bila nikah beda agama?” Apakah untung ruginya?
Alkitab sebagai firman Allah dan pedoman hidup, mari kita mempertimbangkan pernikahan beda agama secara Alkitabiah untuk mengerti resiko bila nikah beda agama!
Kita semua setuju karakter jodoh sangat penting, bukan? Itulah juga tekanan Alkitab. Jadi mari coba menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut tentang pacar Anda.

10 Pertanyaan untuk Menilai Karakter Pacar
(1) Apakah ia sabar dan tidak jadi cepat tersinggung atau marah (Amsal 22:24-25)?
Seseorang yang sering tersinggung dan cepat jengkel tidak akan menghilangkan sikap-sikap itu setelah menikah!
(2) Apakah ia cepat mengampuni bila saya bersalah? (Kolose 3:13)
Dua pribadi dalam pernikahan akan sering salah, apakah karena pikiran, kata-kata atau sikap. Apakah pacar Anda enggan mengakui kesalahannya? Apakah ia cepat atau lambat mengampuni Anda?
(3) Apakah ia setia? (Matius 5:27-28)
Apakah pacar Anda tertarik pada pria/wanita lain?
Apakah ia tertarik pada pornografi? Apakah ia sering menyinggung masalah seks? Ini tanda-tanda bahwa sesudah menikah ia tidak akan setia pada Anda.
(4) Apakah ia pernah berlaku kasar kepada saya? (Kolose 3:19)
Kalau ia berlaku kasar kepada Anda saat berpacaran, ini menjamin ia akan berlaku kasar setelah menikah. Dalam pernikahan tidak boleh ada kekerasan, baik lewat perkataan maupun perbuatan!

(5) Apakah ia menerapkan kasih Alkitabiah? (I Korintus 13:4-5)
Di bawah ini adalah deskripsi kasih yang perlu ia miliki untuk pernikahan yang berhasil:
“Kasih itu sangat sabar dan baik hati, tidak pernah cemburu atau iri hati, tidak pernah sombong atau tinggi hati. Tidak pernah angkuh, mementingkan diri sendiri atau kasar. Kasih tidak ingin menang sendiri. Kasih tidak pemarah dan tidak mudah tersinggung. Kasih tidak menaruh dendam dan tidak memperhatikan kesalahan orang lain.”
(6) Apakah ia bebas dari ikatan orang tua? (Markus 10:6-7)
Bila menikah suami isteri harus hidup terpisah dari orang tua dan menjadi satu. Walaupun mereka tetap menghargai orang tua, mereka mesti mandiri dan mengatur rumah-tangga sendiri.
(7) Apakah ia pernah berusaha memaksa saya untuk berhubungan seks? (Ibrani 13:4)
Hubungan seks hanya dapat dilakukan setelah pernikahan. Bila tidak, hubungan seks merupakan perzinahan. Apalagi bila pacar mendorong mengadakan seks sebelum nikah, ini tanda bahwa ia tidak menghargai Anda.
(8) Apakah ia pernah bohong kepada saya? (Amsal 12:12)
Jika pacar membohongi Anda waktu berpacaran, sudah pasti ia akan membohongi Anda sesudah menikah.
(9) Apakah ia tamak? (Keluaran 20:17)
Kalau pacar selalu berbicara mengenai uang, kekayaan, pakaian, sepeda motor baru, mobil, rumah dll, inilah mungkin tanda bahwa ia tamak. Ketamakan dapat merusak rumah-tangga.
(10) Apakah ia memiliki buah-buah Roh Allah? (Galatia 5:22)
Memang tidak seorangpun selalu memperlihatkan semua buah Roh. Namun bila sangat kekurangan dalam satu atau dua buah Roh di bawah, sangat sulit mengalami pernikahan yang baik.
Apakah terlihat kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri dalam kehidupan pacar saya?
Kemutlakan Keselamatan Menurut Alkitab untuk Pernikahan yang Berhasil!
Mustahil suami-isteri membentuk pernikahan yang berhasil tanpa lebih dahulu menerima keselamatan yang hanya Yesus dapat memberi.
Yesus ingin menyelamatkan Anda dan Ia sedia menerima Anda sekarang.
Kalau Anda membaca artikel ini dan merasa Anda belum “Lahir Baru” dan belum yakin masuk sorga, kami minta Anda menghubungi kami. Kami sedia membantu Anda untuk menerima keselamatan kekal dalam Yesus Kristus.
Pertanyaan Diskusi:
- Antara sepuluh pertanyaan di atas tentang karakter, mana yang paling sulit dijawab?
- Mengapa sulit untuk orang yang berbeda agama membentuk rumah-tangga yang baik?
- Pada umumnya isteri tunduk ke suami. Bagaimana pandangan Anda mengenai kepentingan, sewaktu-waktu untuk suami tunduk kepada isteri? Jelaskanlah perasaan Anda.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.