
Pada umumnya, semua umat manusia pernah merasakan jatuh cinta. Bahkan, banyak yang jatuh cinta kepada pasangan beda agama.
Seperti apa yang pernah saya alami lima belas tahun lalu. Saya pacaran beda agama.
Pasangan Kristen dan non-Kristen memang dapat terlihat hidup rukun. Namun sebenarnya, di dalam lubuk hati yang terdalam terdapat bentrokan besar di antara kedua belah pihak. Kecuali pihak yang Kristen berkompromi.
Meskipun seseorang mengkompromikan imannya untuk dapat bersama-sama dengan pasangan yang tidak seiman, dia tidak dapat memungkiri kalau sebenarnya dia tidak bahagia. Pada akhirnya pernikahannya tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana seharusnya.
Baca juga: 3 Tujuan Konseling Pra Nikah Kristen
Ada beberapa problematika pacaran beda agama, antara lain:

Status Hidup
Status hidup kita sebagai orang percaya sudah diubah menjadi anak-anak Allah. Kita memiliki sebuah hubungan yang indah dengan Bapa di surga.
Rasul Paulus menulis “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?” (2 Korintus 6:14-15).
Rasul Paulus menggambarkannya dalam ayat yang dikutip di atas dengan perbandingan antara terang dan gelap.
Standar hidup
Standar hidup kita adalah Firman Tuhan. Kita harus taat sepenuhnya kepada Allah dan tunduk kepada otoritas Alkitab. Bagaimana dengan pasangan kita yang non-Kristen? Pasti berbeda, bukan? Email kami jika ada tanggapan Anda.
Tujuan Hidup
Tujuan hidup kita adalah mempermuliakan Tuhan. Kita rindu segala sesuatu yang kita lakukan dapat menyenangkan Tuhan.
Gol dari hidup orang Kristen adalah Tuhan sendiri, sedangkan gol hidup non-Kristen sudah pasti berbeda dengan kita.
Arti Hidup
Sebagai orang beriman, kita menemukan arti hidup ketika kita bertemu dengan Kristus. Singkatnya, arti hidup kita adalah Kristus. Namun, pasangan yang non-Kristen akan hidup tanpa Kristus.

Eksistensi Hidup
Setiap orang beriman sudah dipindahkan dari mati kepada hidup. Firman Tuhan mencatat “Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia” (Roma 6:8). Berdasarkan ayat di atas, orang non-Kristen masih berada di dalam kematian.
Oleh sebab itu, orang Kristen tidak diperbolehkan berpacaran dengan non-Kristen. Sebagai anak Tuhan kita harus tunduk di bawah otoritas kebenaran firman Tuhan. Termasuk dalam hal jodoh. Jadi, marilah kita belajar mencari kehendak Tuhan yang adalah pusat dari hidup kita.
Pertanyaan Diskusi:
- Bagaimana pandangan Anda dengan pacaran beda agama? Jelaskan!
- Apakah yang akan Anda lakukan apabila ada saudara Anda sedang mengalami pacaran beda agama?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.