Pernikahan Alkitabiah menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya. Hubungan ini memiliki ikatan yang sangat kuat. Sejatinya pernikahan Kristen haruslah demikian.
Namun, tidak jarang keluarga Kristen yang bercerai. Apakah yang harus kita lakukan supaya pernikahan tetap langgeng?
Baca juga: 5 Kunci Membangun Komunikasi Pernikahan Kristen
Menjaga Kekudusan Pernikahan
Allah Yang Maha Kudus mempersatukan manusia dalam ikatan pernikahan. Oleh sebab itu, orang percaya haruslah memelihara kekudusan pernikahan dengan tidak mencemarkan diri terhadap perzinahan. Serta tidak melakukan perbuatan tidak senonoh yang melanggar kekudusan sebuah ikatan perkawinan.
Daud jatuh dalam dosa perzinahan karena gagal menjaga pernikahan yang kudus. Dia tidak mau mengalihkan pandangannya terhadap Batsyeba.
Berbeda dengan Yusuf. Pemuda yang mendapat cobaan di Mesir itu berhasil lolos dari dosa perzinahan. Dia lari dari godaan isteri Potifar.
Melarikan diri dari godaan seksual jauh lebih baik dari pada mencoba bertahan dengan melawannya. Larilah dari apapun yang dapat mencobai Anda terhadap dosa.
Tidak seorang pun yang kebal dengan godaaan seksual. Roh memang penurut tetapi daging lemah. Sebelum godaan itu menjerat dan menguasai, lepaskanlah dirimu dari godaan itu dan mendekatlah kepada Tuhan. Email kami di sini, apabila ada tanggapan Anda.
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibrani 3:4).
Saling Mengasihi
Paulus menuliskan “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Kolose 3:18-19).
Ayat ini merupakan bentuk penundukan dari kedua pihak. Isteri diberi tanggung-jawab untuk tunduk kepada suami sebagai imam dalam keluarga.
Sebaliknya, suami mempunyai kewajiban untuk melindungi dan mengasihi isterinya. Sama seperti Kristus mengasihi dan rela mengorbankan diri-Nya untuk jemaat-Nya.
Hubungan suami isteri menurut Alkitab bukanlah pasangan yang cenderung untuk menuntut haknya. Jika suami hanya menuntut ketaatan isteri dan isteri hanya menuntut kasih sayang dan kesabaran suami, maka akan mudah jatuh ke dalam pertikaian.
Sesungguhnya konsep pernikahan Kristen menurut Alkitab haruslah berdasarkan kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada pasangan.
Pertanyaan Diskusi:
- Mengapa pernikahan Kristen harus sesuai dengan perspektif Alkitabiah? Jelaskan!
- Bagaimana seharusnya tanggapan orang Kristen apabila pasangannya ketahuan berselingkuh? Jelaskan!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.