Kisah tentang orang-orang Majus dari Timur menjadi salah satu kisah drama Natal favorit. Mereka datang mencari bayi Yesus.
Sering kali kita menganggap cerita ini sebagai suatu hal yang biasa dan klise. Tapi, benarkah demikian? Adakah makna Natal bagi orang Majus? Pelajaran apa yang kita dapat dari kisah orang-orang Majus ini?
Baca juga: Natal, Pengorbanan Atau Pemberian?
Pelajaran Untuk Rendah Hati
Alkitab King James Version menerjemahkan orang Majus dari bahasa Yunani Magos sebagai The wise men yang artinya orang-orang bijak. Leon Morris seorang Teolog juga mengatakan bahwa “orang-orang Majus adalah orang bijaksana, terpelajar termasuk ahli dalam ilmu perbintangan, berpengaruh, kaya, datang dari Timur.”
Orang-orang yang bijaksana, berpengaruh dan kaya ini menyadari bahwa Raja yang baru lahir bukan sembarang raja. Bayi yang baru lahir ini adalah Raja dari segala raja. Pemerintahan-Nya berlaku atas seluruh alam semesta. Oleh karena itulah mereka pergi untuk menyembah Dia.
Natal adalah saat di mana kita mengingat kembali untuk belajar bersikap rendah hati di hadapan Allah. Siapapun kita, sehebat atau sepandai apapun kita, sekaya apapun kita, lepaskan itu semua di hadapan Allah. Mari kita bersikap rendah hati di hadapan Allah dan menyembah Dia dalam kehidupan kita.
Pelajaran Untuk Memberi Yang Terbaik
Para Majus bukan saja sujud menyembah. Tetapi juga mempersembahkan harta mereka yang terbaik kepada Tuhan. Injil Matius menulis, “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur” (Matius 2:11).
Pertama-tama mereka membuka hati kepada Tuhan dan kemudian membuka harta dengan cara mempersembahkan yang terbaik. Panggilan bagi orang percaya adalah memberi yang terbaik kepada-Nya. Kita mempersembahkan apa yang kita miliki menjadi persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah. Email kami jika ada tanggapan Anda.
Pelajaran Untuk Taat
Orang-orang Majus adalah ahli perbintangan. Allah memakai keahlian mereka sebagai sarana untuk mengkomunikasikan diri-Nya kepada mereka, sehingga mereka lebih mudah memahami maksud-Nya.
Bintang itu menuntun mereka hingga tiba di Betlehem. Mereka taat pada tuntunan Ilahi. Jika tidak, maka tidak mungkin mereka bertemu dengan Sang Penebus yang baru lahir.
Ketaatan orang Majus juga dapat terlihat saat mereka langsung pulang ke negerinya seperti perintah Tuhan. Injil Matius menulis, “Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Matius 2:12).
Mereka tidak menghiraukan perintah Herodes untuk kembali kepadanya di Yerusalem. Kita juga harus lebih memilih taat kepada Tuhan daripada manusia.
Pertanyaan Diskusi:
- Menurut Anda mengapa orang-orang Majus mengikuti bintang sampai mereka bertemu dengan Yesus?
- Jelaskan menurut pendapat Anda arti emas, kemenyan dan mur yang dipersembahkan orang Majus kepada bayi Yesus!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.